Kisah 5 Topeng Yang Paling Mengerikan Dalam Sejarah manusia

@ 2016-03-06

Sebuah topeng biasanya dipakai menutupi wajah sebagai media penyamaran, pertunjukan, atau ritual. Secara estetis dan simbolis, topeng adalah sesuatu yang menarik dan telah banyak digunakan orang sejak jaman dahulu baik itu untuk acara-acara sosial, kebudayaan, bahkan dalam upacara ritual kepercayaan tertentu.

Dalam perjalanannya kemudian banyak topeng yang didesain dengan tujuan berbeza-beza yang tidak biasa sehingga menambahkan aura aneh dan misteri pada topeng-topeng tersebut sehingga jika kita memandangnya berlama-lama akan membuat bulu roma kita merinding.

1. Topeng Plague Doctor

Plague doctor adalah orang yang bertugas menangani pasien yang terkena wabah penyakit. Mereka dipekerjakan oleh para pejabat kota yang warganya banyak menjadi korban wabah. Tugas pokok mereka sebenarnya adalah menyembuhkan para pasien tersebut tetapi jika memang tidak ada harapan lagi tugas mereka berubah menjadi mengkarantina para pasien sehingga diharapkan wabah tidak semakin meluas.

Ditemukan pertama kali oleh Dr. Charles de Lorme dari Perancis pada tahun 1619, dokter berparuh ini menggunakan pakaian khusus berupa jubah tebal yang dilapisi lilin tebal di semua bagian termasuk pada sarung tangan, sepatu dan topi dengan maksud untuk menjaga si dokter dari 「hawa jahat」. Di ujung 「paruh」 dari topeng ini juga ditempatkan berbagai parfum dengan maksud yang sama.

2. Topeng Alexander Peden

Alexander Peden adalah seorang pendeta yang memimpin pemberontakan penganut Protestan di Skotlandia. Pada tahun 1663, Alexander Peden menolak perintah Raja Charles II untuk meninggalkan ajaran protestan yang dianutnya dan memilih pergi meninggalkan kedudukannya. Hal ini menjadikannya salah satu buronan paling dicari kerajaan Inggris di masa itu.

Saat menjadi buronan itulah Peden mendapat ide yang aneh tapi ternyata berhasil. Karena wajahnya telah banyak dikenali masyarakat, Peden membuat sebuah topeng dengan kumis, janggut, bulu mata dan wig dari rambut manusia. Selama sepuluh tahun Peden berkhotbah menggunakan topeng itu hingga akhirnya tertangkap pada tahun 1673. Setelah menjalani hukuman penjara selama beberapa tahun, Peden hendak diasingkan ke Amerika tetapi berhasil kabur dan kembali memakai topeng hingga akhir hayatnya pada tahun 1686.

3. Topeng Halloween masa lalu

Jika di jaman sekarang topeng Halloween biasanya berupa karet latex yang umumnya diproduksi massal sehingga tidak begitu menakutkan, di masa lalu kita harus membuat topeng sendiri untuk perayaan Halloween. Dengan metode ini, biasanya topeng yang dihasilkan jauh lebih menyeramkan karena rata-rata merupakan rangkaian kain perca yang dijahit menjadi satu dipadukan dengan imaginasi liar para pembuatnya.

Karena bagaimana pun juga perayaan Halloween sudah semestinya menakutkan dan menyeramkan bagi mereka yang ikut merayakannya. Tetapi seperti juga makna sejati dari perayaan Halloween yang mulai pudar dewasa ini, topeng-topeng Halloween juga mulai kehilangan kesan menakutkan digantikan topeng-topeng buatan pabrik yang terkadang malah terkesan lucu.

4. Topeng kulit manusia

Sejak kecil menjadi obyek kekerasan fisik ayahnya yang pemabuk, Ed Gein menjadi terobsesi kepada wanita yang selalu melindunginya, ibunya yang fanatik. Bahkan diduga Ed Gein membunuh saudaranya sendiri agar mendapatkan perhatian sepenuhnya dari sang ibu. Setelah ibunya wafat, Ed Gein mulai menjarah makam para wanita di makam sekitar rumahnya dan menguliti mayat mereka.

Merasa kurang puas hanya dengan 「bermain-main」 bersama mayat, Ed Gein selanjutnya membunuh dua orang wanita dan sekali lagi menguliti mereka. Seluruh bagian mayat kedua wanita tersebut digunakan sebagai hiasan rumahnya seperti juga mayat-mayat yang sebelumnya telah dia jarah, sementara bagian wajahnya digunakannya sebagai topeng. Kisah hidup Ed Gein ini menjadi inspirasi banyak sekali film horror, diantaranya yang paling terkenal adalah The Texas Chainsaw Massacre, Hannibal, The Silence of The Lambs, dan Psycho.

5. Topeng pemakan tanah

Ketika praktek perbudakan masih terjadi antara abad ke 16 hingga 19, karena kekurangan makanan banyak budak di Afrika Barat yang mempraktekkangeophagy (kebiasaan memakan tanah). Hal ini tentu saja merusak kesehatan mereka. Para budak yang suka makan tanah ini kemudian dibuatkan topeng khusus yang mencegah mereka melakukan hal itu.

Topeng ini digembok di bagian belakang saat para budak ini bekerja di ladang dan baru akan dibuka gemboknya ketika waktu makan tiba. Karena selain bertujuan mencegah para budak memakan tanah, topeng ini juga berguna untuk mencegah mereka memakan hasil panenan. Sebuah pemikiran yang kreatif tetapi sangat menyiksa.

Sumber: http://bendabest.blogspot.com/2016/03/kisah-5-topeng-yang-paling-mengerikan.html#ixzz425l9RNzU


相关文章