Kehidupan dunia ini mungkin memang sudah gila. Banyak orang melakukan operasi ganti kelamin, demo untuk bogel di jalanan dan pelbagai perkara gila lain. Begitu juga dengan yang dialami oleh lelaki asal iggris yang bernama Thomas Thwaites. Thomas bosan menjadi manusia dan mempunyai menjadi kambing gunung.
Thomas ingin melepaskan diri sejenak dari kesusahan hidup sehari-hari. Dan menurut dia penyelesaian yang tepat adalah dengan menjadi makhluk hidup lainnya yaitu binatang. Dia berfikir kehidupan binatang lebih tenang dan membahagiakan. Oleh sebab itu dia memutuskan untuk menjadi kambing gunung.
Thomas menghabiskan masa seminggu penuh sebagai kambing gunung. Dia cuba meniru gerak-geri gaya hidup kawana kambing gunung di pergunungan Alps Switzerland.
Dengan memanfaatkan tegnologi canggih. Thomas mencipta kaki palsu yang membolehkan dirinya berjalan dan meloncat layaknya seekor kambing. Tidak hanya itu saja, dia juga membuat perut palsu agar dia boleh meragut di padang rumput.
Namun tak seperti yang dia fikirkan sebelum ini. Ternyata menjadi kambing gunung tidaklah mudah. Thomas kesulitan mengikuti pergerakan kawanannya. Kaki buatannya pun tak seluwes dengan kaki kambing asli. Dia kesukaran menguasai dan sering terjatuh, bahkan sering tersandung menghentam batu berkali-kali.
"Saya boleh mengikuti penghijrahan mereka sejauh satu kilometer atau lebih daripada penghijrahan ini, dan kemudian mereka minggalkan saya dalam debu" ungkap Thomas.
Selain itu kawanan kambing tersebut juga tidak ramah terhadap Thomas. Thomas kesulita berbaur dengan para kambing, mereka nampak begitu mengancam dengan tanduk mereka sambil memandang Thomas dengan gestur bermusuhan. Namun lambat laun para kambing boleh menerima Thomas.
Kesulitan yang dialami Thomas tidak sampai disitu sahaja. Thomas yang tak mempunyai bulu tebal layaknya kambing beneran, dia kerap mengalami kedingan, hingga akhirnya dia harus berteduh di dalam khemah pada malam hari.
Aksi Thomas Thwaites sungguh tidak masuk akal dan bikin geleng-geleng kepala. Manusia adalah makhluk paling sempurna, untuk menenangkan diri dari hilu pikuk kehidupan iaitu dengan cara mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Semoga kisah Thomas ini menjadi pembelajaran kepada kita semua untuk selalu bersyukur kerana kita diciptakan sebagai manusia bukan kambing atau binatang lain.